Giat Makmur. Sesuai dengan agenda yang telah di rencanakan pada pertemuan sebelumnya dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) pada bulan Februari lalu Taruna Tani Giat Makmur mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk kompos. Pada pertemuan hari miggu tanggal 24 April 2016 ini BEM memberikan keilmuan dan mengajarkan praktek pembuatan kompos dari kotoran hewan yang aplikatif. Pada kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 10 anggota BEM FP dan 2 pembicara dari JIS (pihak yang memproduksi pupuk cair).
Keilmuan Pembuatan Kompos
Sebelum melaksanakan praktek pembuatan kompos, dari pihak BEM FP UNS yaitu diwaliki dari JIC memberikan beberapa teori atau keilmuan pembuatan pupuk kompos dengan kotoran hewan salah satunya kotoran sapi. Pembutan pupuk kompos dengan kotoran sapi bisa diterapkan dengan bahan tambahan lain yaitu cukup dengan kapur (dolomit) dan stardec (bakteri). Selain itu juga diperlukan tempat yang kering dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung untuk proses pembuatan.
Praktek pembuatan kompos dilakukan dengan menumpuk kotoran sapi setinggi sektiar 30 cm, setelah itu ditaburkan dolomit dan stardec, setelah itu tutup lagi dengan kotoran sapi. Selanjutnya bisa di tambah dolomit dan stardec lagi diatasnya dan ditutup lagi dengan kotoran sapi. Kemudian satu minggu sekali pupuk kompos tadi disisir atau di aduk, maka dalam 4 minggu pupuk kompos sudah jadi. Komposisi dolomit hanya 5 kg dan stardec 2,5 kg untuk 1 ton kotoran sapi.
Tidak hanya pembuatan kompos saja, dari pihak BEM juga menyampaikan cara pembuatan pupuk organik cair dan pestisida cair melalui makalah yang telah disediakan. Selain itu juga dilakukan sharing terkait pertanian, pemasaran, dan program PHBD yang telah didiskusikan sebelumnya. Informasi lebih lanjut tentang maklaah dari BEM FP akan dipublish pada artikel selanjutnya.
Praktek Pembuatan Kompos
Dari pihak taruna tani telah menyediakan kotoran sapi, dolomit, dan lokasi pembuatan, sedangkan dari pihak BEM membawakan stardec. Selanjutnya dicontohkan oleh pihak BEM cara pencampuran bahan - bahan tersebut agar bisa menjadi kompos yang berkualitas. Setelah itu dilanjutkan oleh pihak Giat Makmur agar lebih memahami.
Pihak BEM FB juga menambahkan bahwa stardec selain berfungsi sebagai pemicu bakteri agar lebih cepat berkembang, ternayta stardec juga untuk menghilangkan bau kotoran, bahkan termasuk kotoran di selokan dan juga bisa menyusutkan volume bak WC. Sedangkan fungsi dolomit untuk mengontrol PH kompos.
Setelah selesai acara pelatihan pembuatan kompos ini dari pihak UNS akan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan pestisida cair yang akan diagendakan pada pertemuan selanjunya. Pihak UNS juga mengunjungi kebon cabe milik Giat Makmur sebelum pulang ke Solo.
Kami, Taruna Tani Giat Makmur mengucapkan terimkasih banyak kepada BEM FP UNS atas peatihan, ilmu, solusi, dan sejumlah tips tentang kompos dan tanaman cabe kami. Jika terjadi kesalahan informasi pada artikel ini, kami mohon maaf dan akan segera kami perbaiki. Salam sukses untuk BEM FP UNS.