27 December 2016

Penyemaian Bibit Cabe Giat Makmur

Menindaklanjuti penanaman tanaman holti sebagai bentuk pemanfaatan lahan sempit atau yang dikenal dengan "rumah pangan lestari" di Dk. Tanjung sari RT 13/03 Blagung, Simo, Boyolali yang telah dimulai dilaksanakan pada bulan Oktober lalu. Taruna tani Giat Makmur sekarang membuat penyemaian cabe. Pembuatan ini sebagai upaya untuk memenuhi akan bibit tanaman pada media yang telah disiapkan ibu - ibu dan giat makmur. Pembuatan media sudah berjalan setiap minggu terus berlanjut akan tetapi jika pasokan bibit harus membeli di Kopeng tentu akan memakan waktu dan biaya yang lebih besar. 


Penyemaian bibit cabe

Pembuatan bibit atau penyemaian dilakukan di ketua Taruna Tani yakni Bapak Rosidi. Pembuatan dilakukan pada Hari Sabtu, 24 Desember 2016 mulai jam 9 pagi. Pembuatan dilakukan dengan menyediaka media semai, penyemaian bibit, dan pembuatan media. Media yang telah disiapkan nantinya akan digunakan untuk pemindahan bibit yang sudah tumbuh.

Melaui inisiatif penyemaian bibit cabe ini diharpakan pasokan bibit tercukupi dengan oleh kelompok sehingga lebih efektif, ekonomis, memiliki nilai edukasi, dan mandiri.






Share:

07 November 2016

Penanaman dan Pembagian Bibit Cabe

Giat Makmur - Dalam rangka mensukseskan rumah pangan lestari atau kampung hijau yang telah dicanangkan oleh Taruna Tani Giat Makmur dan Ibu - ibu RT 13 pada hari Senin, 7 November 2016 telah dilaksankan penanaman dan pembagian bibit cabe. Penanaman ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan satu minggu sebelumnya yakni pembuata media di polybag. Penanaman dilaksanakan secara bergotong royong yang antara pihak anak muda dan orang tua. 
Gambar: penanaman bibit cabe

Pelaksanaan penanaman

Satu minggu setelah media dibuat, pada minggu kedua ini dilaksanakan penanaman dengan jenis tanaman pertama yakni bibit cabe. Jumlah bibit yang ditanaman yakni sebanyak 100 polybag. Bibit tersebut telah dibeli sebelumnya oleh pihak taruna tani di Kopeng dengan jumlah 250 bibit. Jumlah tersebut untuk dua kali penanaman. Penanaman dimulai pada pukul 15.30 yang didampingi oleh pihak Taruna Tani dan pemuda pemudi Ristansari

Ibu - ibu diajari untuk melaksanakan penanaman dengan cara yagn benar yakni membuat lubang sekitar 5 cm pada media, lalu merobek polybag kecil pada bibit agar agar media tanah tidak rusak dan akar tidak lepas dari tanah yang menempel, lalu meletakkan bibit tersebut pada lubang di media, setelah itu dirapikan.

Setelah penanaman selesai semua tanaman dibagikan keseluruh warga dengan pembagian 2 polybag per rumah. Sedangkan bibit yang tersisa akan digunakan untuk menggantikan tanaman yang rusak dan untuk penanaman periode kedua. 

Tindak lanjut penanaman

Pada minggu berikutnya anak muda dan ibu - ibu akan kembali membuat media, pada tahap kedua ini ibu - ibu diminta untuk membawa pupuk kandang matang sendiri, setelah itu pembuatan media dilaksanakan dengan mencampurkan pupuk tersebut dengan ladu, setelah itu di diamkan dan disiram selama satu minggu. Satu minggu berikutnya akan dilaksanakan penanaman bibit kembali. 

Proses ini dilaksanakan satu minggu sekali dengan target 2 media per rumah, diahrapakan nantinya setiap rumah akan mendapatkan jumlah total polyabag sebanyak 10 buah. 

Pihak taruna tani secara pro aktif akan melakukan pengawasan baik, penggantian tanaman, mengatasi hama, dan pendampingan pemupukan lanjutan. Melalui kesinambungan ini diharapkan dapat terwujudnya kampung hijau atau rumah pangan lestari secara bertahap, mudah, dan aplikatif.
Gambar: penaman bibi cabe
Gambar: penanaman bibit cabe

Share:

31 October 2016

Pembuatan Media Giat Makmur dan Ibu-Ibu Tanjungsari RT 13

Giat Makmur - Taruna Tani Giat Makmur pada bulan Oktober ini melaksanakan program baru yang telah dicanangkan sebelumnya yakni pemanfaatan lahan sempit yang nantinya dinamakan "Kampung Hijau". Taruna Tani atas nama pemuda - pemudi Tanjungsari RT 13 mengajak Ibu - ibu untuk bekerjasama mewujudkan program tersebut yang direalisasikan dalam kerja bakti pembuatan media.

Sosialisasi Program Giat Makmur

Sebelum pelaksanaan program, Giat Makmur dan pemuda pemudi mengadakan sosialisasi di salah satu rumah warga. Sosialisasi dimulai dengan penayangan film yang di dapat dari BP3K Simo waktu lalu yakni Film Lovalvora dari DAAITV tentang Kampung Tani di salah satu desa di Wonosobo. Melalui pemutaran film ini, para peserta mendapatkan gambaran secara nyata penerapan pemanfaatan lahan sempit. 

Setelah pemutaran film selesai, untuk selanjutnya di setujui untuk mengadakan kerja bakti pembuatan polybag serta penyampaian keilmuan seputar pembuatan media serta keuntungan dan prospek dari program ini.

Sebagai tambahan, salah satu anggota Giat Makmur juga melakukan presentasi tentang perawatan dan panganan kompor Gas. Selain itu, berbagai kerusakan juga dapat ditangani sendiri baik ibu - ibu atau mengundang sdr Arif Cahyono yang mengetahui seluk beluk tentang kompor gas.

Kerja Bakti Pembuatan Media

Anggota Taruna Tani sebagai fasilitator menyediakan berbagai kebutuhan seperti polybag dan pupuk. Jumlah polybag yang disediakan sekitar 120 polybag dengan ukuran 40 dan 20. Pupuk yang disediakan yakni pupuk kompos padat yang telah dibuat sebelumnya pada pelatihan pembuatan pupuk kompos BEM FP UNS. Ibu - ibu diajak untuk mengetahui cara pembuatan media yakni dengan mencampurkan tanah dan pupuk dengan perbandingan 2 ;1. Setelah pembuatan media selesai media di tata di salah satu rumah warga untuk selanjutnya di siram setiap hari. 
Pembuatan media ini merupakan langkah pertama, nantinya setiap rumah akan mendapatkan dua buah polybag, sedangkan tanaman baru akan ditanam satu minggu kedepan. Pasca penanaman dan pembagian polybag nanti akan diadakan kerja bakti pembuatan polybag kedua dan seterusnya yang pada akhirnya setiap rumah memiliki jumlah tanaman berpolybag yang banyak.

Kolaborasi antara pemuda dan pemudi dengan ibu - ibu merupakan terobosan yang berusaha diterapkan untuk menciptakan "Kampung Hijau" yang manfaanya dapat dirasakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Melihat potensi ibu - ibu yang bersemangat menjadi energi untuk terbentuknya sinergitas ini yang pertama antara pihak muda dan orang tua. 

Share:

28 October 2016

Galeri Workshop Pemasaran Komoditas Pertanian HPS 36 Boyolali

Giat Makmur - Kami, sangat berterimakasih telah diberi kesempatan untuk ikut serta dalam Workshop Pemasaran Online Komoditas Pertanian bagi Petani Muda yang diselengarakan sebagai salah satu puncak acara Hari Pangan Sedunia XXXVI di Boyolali. Berikut ini kami terbitkan garis sejarah galeri kegaitan dari anggota Giat Makmur dan Peserta lain. 

Gambar: Perwakilan dari Giat Makmur Dadi Aryanto (2 dari kiri) dan Heni Sulistiorini (4 dari kiri)





Gambar: Sertifikat kepada Dadi Aryanto dari Giat Makmur



Share:

Workshop Pelatihan Petani Muda HPS XXXVI Boyolali

Giat Makmur - Dalam memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke XXXVI, kami Taruna Tani Giat Makmur mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah peserta pada Pelatihan Petani Muda. Pelatihan ini diadakan pada tanggal 28 Oktober 2016 dengan agenda kegaitan "Workshop Pemasaran Online Komoditas Pertanian bagi Petani Muda" yang diadakan di BKP3 Kompleks Perkantoran Kabupaten Boyolali. Pelatihan ini memberikan gambaran dan peluang baru akan kesempatan bagi petani untuk memasarkan produknya di era teknologi informasi sekarang ini. Taruna Tani Giat Makmur berkesempatan mengikuti pelatihan pemasaran online komditas pertanian berkat informasi dari BP3K Simo dan akhirnya bisa mengikuti seluruh agenda workshop.

Workshop Pelatihan Online

Workshop dalam puncak World Food Day (WFD) ini dimulai pada pukul 09.00 pagi yang di isi oleh para praktisi online. Para petani muda tidak hanya dari Boyolali, tetapi juga dari berbagai kabupaten ikut andil dalam kegiatan ini. Semua peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik melalui paparan yang gamblang dan tanya jawab antara peserta dan pemateri. Lihat foto - foto Workshop Pelatihan Pemasaran Online HPS di Boyolali

Gambar: Blog Giat Makmur
Ada banyak strategi dan pemasaran online yang jitu disampaikan oleh para pakarnya. Beberapa materi yang disampaikan yakni terkait optimasi di pencarian Google dengan melakukan optimasi menggunakan blog dan gambar. Peserta dapat membuat blog untuk promosi produk baik sayur, buah, dan produk olahan yang dimiliki. Selain itu untuk optimasi gambar, gambar yang akan diunggah di blog diganti dulu namanya sesuai nama produk mudah ditemukan oleh pencarian gambar Google. Selain itu, penggunaan Google keyword planner, Google suggest, dan Google trends dapat digunakan untuk menentukan kata kunci yang dibidik sehingga pemasar dapat menyesuaikan kata kunci tersebut.

Selain melalui blog dan penyesuaian kata kunci, pemasar online juga dapat memanfaatkan sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Contoh facebook yang dapat dijadikan tempat untuk promosi KementanRI dan Psekp Kemtan. Untuk Twitter dapat menggunkan hastag #PetaniMasaKini, #HaripPanganSedunia, dan #WFDIndonesia. Materi lengkap klik download materi raupu untuk dengan Go online yang telah diupload di Dropbox

Sebenarnya juga petani muda juga dapat menfaatkan Marketplace yang sudah ada untuk menjual produk bahkan dapat digunakan secara gratis seperti Tokopedia, Bukalapak, Agromarket dan lain - lain. 

Melalui workship HPS di Boyolali ini, kami semakin mendapatkan motivasi untuk mengembangkan sektor pertanian di desa kami. Terlebih sekarang ini pemasaran produk ternayta jauh lebih mudah jika dilakukan secara online bahkan dapat menjangkau semua orang diseluruh tanah air. Hal yang tidak kalah pentingnya kami dapat bertemu dengan petani - petani muda lain yang sudah memiliki produk pertanian yang dapat menjadi contoh di Giat Makmur. 
Share:

12 October 2016

Pelatihan Pemasaran Online Komoditas Pertanian

Melalui wadah taruna tani Giat Makmur, kami anggota taruna tani mendapatkan kesempatan yang ditawarkan oleh BP3K Simo untuk ikur serta pada pelatihan petani muda pemasaran online komoditas pertanian. Setelah kami melihat banner yang dikirim melaui WA ternyata program tersebut merupakan salah agenda puncak  pada Hari Pangan Sedunia (Word Food Day) disingkat HPS ke XXXVI.

Jadwal pelatihan

Pelatihan pemasaran komoditas pertanian ini mengajak petani muda untuk memasarkan produknya yang akan dipandu oleh pakar dan praktisi online dengan kuota yang terbatas. Acara ini akan dilaksanakan pada
  • Hari/ Tanggal: Sabut, 29 Oktober 2016
  • Waktu: 09.00 - 15.00 WIB
  • Tempat: BPKP3 Kab. Boyolali, Komplek Perkantoran Pemkab Boyolali, Desa Kemiri, Kec. Mojosongo, Kab. Boyolali, Jawa Tengah

Persyaratan mengikuti pelatihan

  1. Pelaku Usaha Pertanian
  2. Berusia Maksimal 45 tahun
  3. Pendidikan minimal SMA
Inilah salah keuntungan memiliki organisasi, yakni kita bisa ikut serta pada kegiatan atau program yang diadakan oleh pemerintah.  Kami berharap dengan mengikuti pelatihan ini dapat membuka wawasan dan peluang di bidang pertanian terutama pemasaran secara online. 

Share:

01 June 2016

Modul Pengolahan Limbah Menjadi Pupuk Organik Cair

Pemanfaatkan limbah ternak berupa urine sapi sebagai bahan dasar pembuatan pupuk orgnik cair, yang juga bisa untuk mencegah serangan hama tanaman. Cara pembuatannya tidak sulit, hanya melalui proses fermentasi yang sederhana dan dicampur sejumlah empon-empon, urine sapi dapat dipetik manfaatnya untuk menyuburkan tanah.

Empon-empon yang dimaksud adalah kencur, kunyit, jahe, lengkuas, temu ireng, daun sambiloto. Yang semuanya ditumbuk halus terlebih dulu sebelum dicampurkan ke dalam cairan urine sapi, dan dicampurkan pula parutan nanas busuk. Untuk pembuatan pupuk cair organik dibutuhkan setidaknya 100 liter urin sapi. Kapasitas 100 liter tersebut diperkirakan diperoleh dari 8-9 ekor sapi dalam sehari. Agar proses menampung urin mudah dilakukan, dibutuhkan instalasi khusus pembuangan limbah ternak secara permanen. Dengan begitu, urin sapi secara otomatis bisa tertampung dalam wadah yang telah disiapkan. 

Sedangkan kasiat pupuk organik cair dari limbah sapi, lanjutnya selain menyuburkan tanaman juga mampu menghalau hama. Sehingga tentunya berpotensi mempertebal keuntungan petani, karena biaya operasional perawatan tanaman menjadi lebih sedikit. 

Selama ini masih jarang penggunakan urine sapi sebagai pupuk padahal urine sapi memiliki prospek yang bagus untuk diolah menjadi pupuk cair karena mengandung unsur-unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman secara lengkap seperti N, P, K, Ca, Mg yang terikat dalam bentuk senyawa organik.

Urine sapi yang paling baik untuk diolah menjadi pupuk cair adalah urine sapi murni segar (kurang dari 24 jam) yang belum bercampur dengan cemaran lain yang ada dalam kandang. Dalam pembuatan pupuk urine,  setiap 100 liter urine sapi segar membutuhkan bakteri pengurai yang berupa produk PROJO Tani sebanyak 1 liter dan molases atau larutan gula sebagai energi bakteri sebanyak 1 liter.

Bahan

Cara Pembuatan
Empon-empon dimasukkan kedalam drum yang telah berisi Urine Sapi murni. Tetes dan EM4 Pertanian lalu dicampurkan kedalam adonan Urine dan empon-empon tersebut sambil diaduk-aduk sampai homogen/rata (lebih kurang setengah jam). Drum ditutup dengan rapat, difermentasi selama 14 hari. Selama proses fermentasi, diaduk setiap hari 2 kali (pagi dan sore hari). Setelah 14 hari fermentasi selesai, Urine Sapi Plus dapat digunakan sebagai Pupuk atau Pestisida Cair sesuai dasis penggunaan. 

Dosis yang dapat digunakan adalah :
  1. Dosis Untuk Pupuk Cair, 250 ml Urine Sapi Plus dicampur dengan 14 liter air bersih, disemprotkan pada seluruh bagian tanaman.
  2. Dosis Untuk Pupuk Cair Pestisida, 400 ml Urine Sapi Plus dicampur dengan 14 liter air bersih, disemprotkan pada bagian tanaman yang terkena hama.
Modul Pembuatan kompos dengan judul modul "Teknologi Pengolalah Limbah" sampaikan oleh TIM Jatikuwung Innovation Center (JIC) Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 2016 pada kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos di Taruna Tani Giat Makmur hari Minggu, 24 April 2016 jam 13.00 hingga selesai. 
Share:

Modul Pengolahan Limbah Menjadi Pupuk Organik Padat

Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertanian dan peternakan. Limbah peternakan adalah semua kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat maupun cairan dan sisa pakan. Setiap jenis hewan tentunya menghasilkan kotoran dalam jumlah dan kandungan hara yang berbeda. Jumlah yang dihasilkan masing-masing hewan tergantung dari pakan yang dikonsumsi dan pakan yang tercerna, sehingga masing-masing ternak mengandung hara yang berbeda.
Secara umum kotoran hewan mengandung unsur hara makro berbeda seperti Nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), Ca, Mg, dan S. Dengan kandungan unsur hara tersebut maka kotoran hewan berpotensi untuk dijadikan pupuk. Bila dibandingkan dengan pupuk kimia, kadar kandungan unsur hara dalam pupuk kandang organik jauh lebih kecil. Oleh karena itu, perlu banyak pemberian dalam penggunaanya.
Kandungan unsur hara dan air kotoran ternak

Potensi limbah ternak untuk menghasilkan Pupuk Organik Padatmerupakan limbah ternak yang terbanyak dihasilkan dalam pemeliharaan ternak selain limbah yang berupa sisa pakan. Pada umumnya setiap kilogram daging sapi yang dihasilkan ternak sapi potong juga menghasilkan 25 kg kotoran padat. 

Besarnya limbah padat yang dihasilkan dari usaha penggemukan sapi potong berpotensi dimanfaatkan menjadi sumber kompos dan berpotensi untuk dijadikan sumber pendapatan tambahan dari usaha penggemukan sapi potong. Sebagai contoh, untuk penggemukan dengan target pertambahan berat badan harian (PBBH) sebesar 0,5 kg akan dihasilkan sebanyak 12,5 kg kotoran per hari.

Jika target penggemukan adalah pertambahan berat badan sebesar 90 kg dalam satu periode penggemukan selama 6 bulan akan dihasilkan kotoran sebanyak 2,2 ton dari seekor ternak setiap satu periode penggemukan. Jika kotoran ternak dan sisa pakan diproses menjadi kompos maka setidaknya dari setiap ekor sapi penggemukan dapat dihasilkan 1,5 ton pupuk per 6 bulan. Faktorberpengaruh yang harus dikontrol dalam pembuatan pupuk:
  1. C/N ratio : mikroba membutuhkan karbon (C) 20 sampai 25 kali lebihbanyak dari nitrogen (N) untuk tetap aktif. Sumber karbon pada pembuatan kompos dapat berasal dari potongan kayu kecil, serbuk gergaji, jerami padi dan bahan lain yang berserat tinggi. Sumber N berasal dari kotoran ternak. C/N ratio> 25 akan menyebabkan dekomposisi berjalan lamban karena kekurangan N sebaliknya C/N ratio< 20 akan menyebabkan terjadinya pembentukan gas ammonia sehingga menimbulkan bau.
  2. Aerasi udara diperlukan untuk menghindari terjadinya kondisi anaerobic yang menimbulkan bau. Pembalikan secara teratur dapat meningkatkan aerasi. Kekurangan udara akan menimbulkan gas metan, aktivitas mikroba menurun dan temperatur menurun. Sebaliknya kelebihan aerasi menyebabkan bahan kompos menjadi kering dan unsur N menghilang.
  3. Kelembapan merupakan unsur penting dalam metabolisma pada mikroba. Kelembapan yang baik adalah 50-60%, terlalu basah (>60%) dapat mengakibatkan muncul bau yang tidak sedap dan aktivitas mikroba menurun, temperatur juga menurun dan jika terlalu kering (<40%) aktivitas mikroba juga menurun.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk adalah sebagai berikut 
  1. Kotoran sapi minimal 85% dan akan lebih baik jika dicampur dengan urine.
  2. Serbuk dan kayu sabut kelapa 5% atau limbah organik lainnya seperti jerami dan sampah rumah tangga.
  3. Abu dapur 8%
  4. Kapur pertanian/ Dolomit 1,5 %
  5. Stardec 0,5%
Tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan pupuk adalah :
  1. Campurkan bahan utama (kotoran sapi, sabut kelapa/serbuk gergaji, abu dapur, stardec dan kapur pertanian) secara merata atau ditumpuk mengikuti lapisan.Kotoran sapi ditempatkan paling bawah, lapisan berikutnya kapur pertanian/dolomit yaitu untuk menaikan PH karena mikrobia akan tumbuh baik pada PH yang tinggi (tidak asam). Gunakan serbukdan sabut kelapa, karena C/N-nya lebih rendah (±60) dan mengandung KCL, sedangkan kalau menggunakan serbuk gergaji kadar C/N-nya sangat tinggi (±400) dan paling atas adalah abu, taburi stardec sebanyak 0,5% atau 5 kg untuk campuran sebanyak 1 ton.
  2. Tumpukan seperti pada Nomor 1 diatas, harus diulangi sampai ketinggian sekitar 1,5 meter.
  3. Tumpukan bahan minimal dengan ketinggian 80 cm.
  4. Biarkan tumpukan selama satu minggu (H±7) tanpa ditutup, namun terjaga agar terhindar dan panas dan hujan. Artinya pada hari ketujuh campuran bahan harus dibalik, agar diperoleh suplai oksigen dalam proses komposing. Pembalikan ini dilakukan kembali pada hari ke- 14, 21 dan 28.
  5. Pada hari ke-7 suhu bahan mulai meningkat sampai dengan hari ke-21. Peningkatan bisa mencapai 60-70°C dan akan turun kembali pada hari ke-28, proses meningkatnya suhu akan terjadi selama 21 hari dan akan menunun hari ke-28 dengan tingkat 35-40°C. Perlu dipahami, bahwa meningkat dan menurunnya suhu menandakan proses komposing berjalan sempurna. yang ditandai dengan adanya perubahan warna bahan menjadi hitam kecoklatan. Suhu yang tinggi selama proses komposing juga berfungsi untuk membunuh biji-biji gulma dan bakteri patogenik.
Adapun produk yang dihasilkan dengan menggunakan bahan dan tahapan tersebut di atas dapat dilihat pada gambar.
Modul Pembuatan kompos dengan judul modul "Teknologi Pengolalah Limbah" sampaikan oleh TIM Jatikuwung Innovation Center (JIC) Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 2016 pada kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos di Taruna Tani Giat Makmur hari Minggu, 24 April 2016 jam 13.00 hingga selesai. 

Share:

26 April 2016

Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dari BEM Fakulas Pertanian UNS

Giat Makmur. Sesuai dengan agenda yang telah di rencanakan pada pertemuan sebelumnya dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) pada bulan Februari lalu Taruna Tani Giat Makmur mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk kompos. Pada pertemuan hari miggu tanggal 24 April 2016 ini BEM memberikan keilmuan dan mengajarkan praktek pembuatan kompos dari kotoran hewan yang aplikatif. Pada kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 10 anggota BEM FP dan 2 pembicara dari JIS (pihak yang memproduksi pupuk cair).

Keilmuan Pembuatan Kompos

Sebelum melaksanakan praktek pembuatan kompos, dari pihak BEM FP UNS yaitu diwaliki dari JIC memberikan beberapa teori atau keilmuan pembuatan pupuk kompos dengan kotoran hewan salah satunya kotoran sapi. Pembutan pupuk kompos dengan kotoran sapi bisa diterapkan dengan bahan tambahan lain yaitu cukup dengan kapur (dolomit) dan stardec (bakteri). Selain itu juga diperlukan tempat yang kering dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung untuk proses pembuatan. 


Praktek pembuatan kompos dilakukan dengan menumpuk kotoran sapi setinggi sektiar 30 cm, setelah itu ditaburkan dolomit dan stardec, setelah itu tutup lagi dengan kotoran sapi. Selanjutnya bisa di tambah dolomit dan stardec lagi diatasnya dan ditutup lagi dengan kotoran sapi. Kemudian satu minggu sekali pupuk kompos tadi disisir atau di aduk, maka dalam 4 minggu pupuk kompos sudah jadi. Komposisi dolomit hanya 5 kg dan stardec 2,5 kg untuk 1 ton kotoran sapi.

Tidak hanya pembuatan kompos saja, dari pihak BEM juga menyampaikan cara pembuatan pupuk organik cair dan pestisida cair melalui makalah yang telah disediakan. Selain itu juga dilakukan sharing terkait pertanian, pemasaran, dan program PHBD yang telah didiskusikan sebelumnya. Informasi lebih lanjut tentang maklaah dari BEM FP akan dipublish pada artikel selanjutnya.

Praktek Pembuatan Kompos

Dari pihak taruna tani telah menyediakan kotoran sapi, dolomit, dan lokasi pembuatan, sedangkan dari pihak BEM membawakan stardec. Selanjutnya dicontohkan oleh pihak BEM cara pencampuran bahan - bahan tersebut agar bisa menjadi kompos yang berkualitas. Setelah itu dilanjutkan oleh pihak Giat Makmur agar lebih memahami.

Pihak BEM FB juga menambahkan bahwa stardec selain berfungsi sebagai pemicu bakteri agar lebih cepat berkembang, ternayta stardec juga untuk menghilangkan bau kotoran, bahkan termasuk kotoran di selokan dan juga bisa menyusutkan volume bak WC. Sedangkan fungsi dolomit untuk mengontrol PH kompos.
Setelah selesai acara pelatihan pembuatan kompos ini dari pihak UNS akan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan pestisida cair yang akan diagendakan pada pertemuan selanjunya. Pihak UNS juga mengunjungi kebon cabe milik Giat Makmur sebelum pulang ke Solo.

Kami, Taruna Tani Giat Makmur mengucapkan terimkasih banyak kepada BEM FP UNS atas peatihan, ilmu, solusi, dan sejumlah tips tentang kompos dan tanaman cabe kami. Jika terjadi kesalahan informasi pada artikel ini, kami mohon maaf dan akan segera kami perbaiki. Salam  sukses untuk BEM FP UNS.

Logo Jatikuwung Innovation Center (JIC)

Share:

15 April 2016

Penyuluhan Pembuatan Pupuk dan Mengatasi Hama Cabe dari BP3K Simo

Sesuai dengan program yang telah dicanangkan oleh taruna tani Giat Makmur yaitu melakukan pertemuan rutin dengan Dinas BP3K.  Pada acara penyuluhan terkait dengan pembuatan pupuk kompos, mengtasi hama tanaman cabe, dan kendala - kendal lainya yang diadakan pada hari jumat’at tanggal 15 April 2016 jam 09.00. Pada pertemuan hari kali ini dihadiri oleh pihak BP3K yaitu Ibu Rina dan Pak Dodo.


Acara Penyuluhan Pupuk

Tatacara Pembutan pupuk organik disampaikan oleh Bu Rina. Bahan yang diperlukan kotoran ternak, Abu Sekam, Dedak, tetes tebu, EM4, dan Kapur (indolomik) bisa ditambah dengan kompos daun. 1 Ton kotoran ternak, Abu sekam: 1 kwintal, dedak 1 kwintal, EM4: 2 liter, Tetes tebu: 2 liter. kapur 2 kilo.

Penyuluhan Pengangulan Pak Dodo

Tanaman itu mahluk hidup, jadi selalu berubah - ubah, jadi tidak ada orang yang benar – benar ahli dibidang pertanian. Tanaman selalu berkembang sesuai dengan kebutuhanya. Kendala dalam tanaman yang ada di Giat Makmur yaitu karena tanaman yang kuning yaitu karena kurangnya seleksi bibit dan karantina yang kurang atau dikenal dengan nama virus gemini, kalau tanaman yang kena virus belum ada obatnya, virus ini ditularkan oleh hama penghisap avis, tongau, dan trip yang dibawa atau sebagai vektor, jadi tanaman harus segera dihilangkan, lalu mengendalinkan hama – hama tersebut.

Cara mengatasi hama Cabe

  • Trip dan Avis biasa pakai insektisia:  Decis, Kurakron, regen, matador
  • Tugau: Akarisida : Rajun telur Isorun, Imago (larva) Tegion, Kaltin, Agrimek
Selain itu Pak Dodo juga menyampaikan, urakron bisa membunuh dan mengusir lalat buah karena baunya awet. Pak Dodo juga menambahkan, pemakaaian petrogenol untuk perangkap lalat bisa ditambah poradan pada botol agar lalat mati, agar tidak keluar lagi, untuk jaraknya 10 x  20 cukup 2 – 3 titik tergantung dari tingkat serangan. Perlu diketahui pula bahawa semakin banyak perangkap petrogenol justru malah akan mengundang lalat datang karena sifatnya memicu sehingga dimungkinkan akan lebih banyak lagi lalat yang datang. Penempatan perangkap petrogenol di tepi (pinggir) tanaman cabe dengan jarak 5 meter. Alternaif lain yaitu bisa minyak cengkeh juga bisa dijadikan perangkap lalat. Pelu diperhaitkan bahwa lalat buah bertelur saat cabe mulai berbunga. Saat sudah menjadi buah maka lalat sudah masuk. Oleh karena itu, pencegahan lalat buah itu dimulai dari sejak cabe berbunga.


Mengatasi hama Patek

Hama patek itu juga mulai menyerang tanaman sejak dari keluar bunga. Untuk mengatasinya bisa memakai fungsida. Kalau curah hujan tinggi maka penyemprotan bisa lebih intesif. Contoh obatnya bisa pakai Bion E45 sebagai fungisida. Fungisida ini menjadikan tanaman menjadi kebal atau untuk pengembang imun didalam tubuh tanaman. Fungsida lain yaiut titan, antrakol, dan dirosal yang bisa digunakan secara bergantian secara terjadwal. Hal ini bertujuan agar hama tidak kebal, karena jika ada hama tidak mati maka hama bisa kebal. 


Mengatasi tanaman layu

Penyebabnya ada dua yaitu 1) Patogen yaitu karena tanaman sakit dan 2) Pengaruh fisik yaitu karea kekuragan air, perakaran terputus dan lainya. Kalau layu karena Patogen ada dua hal yaitu: jamur dan bakteri
  1. Jamur: saat kita cabut ada noda hitam, akar bisa kering atau busuk dengan warna coklat kehitaman. Jika dibiarkan maka akan tumbuh benang-benang putih. Jamur ini dinamkan jamur fusarium.
  2. Bakteri: Kalau dicabut akarnya akan berlendir dan cenderung mengeluarkan bau. Jika ditaruh ke dalam air, air menjadi coklat

Cara mengatasi jamur dan bakteri

Kontrol di kelembanan tanah, jangan terlalu basah, jika suhu panas lalu hujan maka bakteri lebih cepat menyerang. Maka lakukan kontrol irigasi. Kalau di polibag maka lubangnya bisa diperbanyak.
  1. Mengatasi jamur dengan fursirum Fungsida seperti benlet, redomil,
  2. Mengattasi bakteri dengan Bakterisida seperit agirmisin, agrep.

Sharing kendala lainya

  1. Tanaman cabe yang ada milik Giat Makmur masih bisa dilanjutkan. Harus lebih sering pemupukan pupuk KNO3 putih, karena tanaman lebih banyak membutuhkan unsur hara. Unsur hara melebihi waktu berkembang, karena unsur hara dibagi tiga kebutuhan yaitu untuk pertumbuhan, bunga, dan memaskkan buah.
  2. Perawatan tanaman sejak dini dapat dilakukan pemupukan NPK karena tenaman membutuhkan unsur makro dan micro. Selain itu ditambahkan sedikit Urea
  3. Cara pemupukan harus diletakakan ujur akar. Jaraknya bisa disesuaikan dengan tajuk (diamter keseluruhan daun) tanaman. Jika pemupukan pada pusat akar justru malah akan menusak tanaman atau menjadikan tanaman kering karena pupuk menyerap air pada tanaman. 
  4. Untuk tanaman seledri dapat disemprot dengan air kapur atau kalsit untuk mengendalikan hama. Bisa juga memakai trigad untuk pembasmi hama atau Agrimek untuk pengendali lalat daun pada seledri. 
  5. Terkati dengan akar cabe yang rusak atau luka dapat menjadi celah masuknya jamur. Jagan dilakukan dengan pendangiran. Oleh karena itu, usahakan tanamnya gembur dulu diawal penamanan.
  6. Terkait budidaya Lele teman- teman bisa dilingkugan dukuh Tanjunsari RT 13/03 dari pihak peternak bisa mengundang  BP3K.
  7. Cabe rawit yang ditanam oleh Giat Makmur di kebun masih cukup bagus. Bahkan cabe hanya membutuhakan 100 pesen cahaya pun tetap bisa berkembang.
Demikian hasil pertemuan Giat Makmur dengan BP3K kecamatan Simo dalam rangka penyuluhan pembuatan pupuk, Mengatasi hama, dan sharing kendala serta masukan lainya. Semoga pada pertemuan hari Jum'at ini semakin mengokohkan Giat Makmur dan menambah ilmu pengetahuan sera aplikasinya pada tanaman cabe.

Kami, Giat Makmur mengucapkan banyak terimkasih atas ilmu dan masukan dari BP3K Simo. 

Share:

21 March 2016

Pengambilan Bibit Tanaman di Dinas Pertanian Simo

Menindaklanjuti pengajuan tanaman bibit keras yang telah diajukan ke Dinas Pertanian Simo pada bulan Februari 2016. Taruna Tani Giat Makmur ke menuju Dinas pertanian Simo pada hari senin tanggal 21 Maret 2016. Sebelum ke lokasi kami mendapatkan informasi dari pihak dinas bahwa pengajuan tanaman untuk Giat Makmur telah turun dan dapat diambil pada hari senin.

Pengajuan tanaman bibi tanaman keras ini dilatar belakangi oleh hasil kunjugan Giat Makmur ke Dinas Pertanian Boyolali sekitar bulan Februari. Hal ini juga sebagai wujud kegiatan pengabdian masyarakat Giat Makmur dalam mensukseskan salah satu tagline Kabupaten Boyolali yang di canangkan tahun 2016 yaitu Boyolali Hijau. Sehingga pada bulan Februari kami mengajukan surat pengajuan bibit tanaman ke Dinas Pertanian Simo.

Pengambilan Bibit

Pada pengambilan bibit tanama keras ini, dari kelompok taruna tani di Wakili oleh 4 orang anggota menuju dinas Pertanian Simo dengan menggunakan 1 pick up. Bapak Margono sebagai perwakilan dari pihak Dinas Pertanian Simo menyerahkan tanaman - tanaman ini kepada kami yang selanjutnya kami bawa ke Dk. Tanjungsari RT 13/ 03 Blagung, Simo, Boyolali sekaligus sebagai lokasi penanaman. 

Dalam pengambilan bibit tanaman keras ini kami mendapatkan sejumlah tanaman dengan rincian sebagai berikut:
  1. Sengon: 200 pohon
  2. Klengkeng: 50 pohon
  3. Durian: 25 pohon
  4. Jambu biji kristal: 25 pohon
  5. Srikaya: 25
  6. Sukun: 10
  7. Beringin: 10
Kami dari Taruna Tani Giat Makmur sangat berterimakasih atas terjuwudnya pengajuan tanaman ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pertanian Boyolali, Dinas Pertanian Simo, BP3K kec. Simo, dan pihak - pihak lain yang telah membantu terealisasinya pengajuan tanaman ini.

Tanaman - tanaman ini sebagai bukti dan wujud rasa bangga kami bahwa kami telah membuktikan kepada masyakrat bahwa kita bisa mendukung program Pemerintah Kabupaten Boyolali yaitu Boyolali Hijau dan memberikan sumbangsih kepada masyakrat. 
Share:

19 March 2016

Surat Pangajuan Bibit Tanaman ke Dinas Pertanian Simo

KELOMPOK TARUNA TANI GIAT MAKMUR
Tanjung sari RT 13/03 Blagung, Simo ,Boyolali
www.giatmakmur.blogspot.com
Hp. 085786291...

Dalam rangka mensukseskan progam Pemerintah Kabupaten Boyolali tahun 2016 yang dicanangkan pada program “Boyolali hijau”. Kami dari Taruna Tani Giat Makmur bermaksud mengajukan permohonan bibit tanaman yang akan dibagikan dan ditanam di dukuh Tanjungsari RT 13/03 Blagung, Simo, Boyolali. Dengan diberikanya bibit tanaman ini diharapkan dapat menghijaukan dukuh kami dan meningkatkan perekonomian saat tanaman sudah berbuah dan besar. Selain itu, dengan diaksesnya program ini merupakan upaya taruna tani Giat Makmur dalam mengabdikan diri pada masyarkat melalui batuan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Boyolali. 

Berikut ini daftar jenis bibit tanaman yang kami ajukan
  1. Kelengkeng 100
  2. Durian 50
  3. Jambu biji  kristal 50
  4. Sengon 500
  5. Matoa 25
Jumlah 725

Demikianlah permohonan ini kami sampaikan, atas terealisasinya pengajuan bibit tanama ini kami mengucapkan terimakasih.
Boyolali,1 Februari 2016

Sekretaris                                                                                     Ketua



(Agung Prasetyo)                                                                          (Rosidi)
                                       
NB: Permohonan ini telah direkomendasi oleh bapak Joko Apri dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali.

Share:

20 February 2016

Pembahasan Proposal Program PHBD dengan BEM FP UNS

Pertemuan dengan BEM FP UNS dilaksanakan pada tanggal 21 Februrari 2016. Pada rapat ini dibawakan oleh sekrektaris Giat Makmur M N Aziz. Acara di susun secara semi formal dimulai dengan perkenalan oleh anggota BEM FP UNS.


Sambutan Bapak Rosidi

Selanjutnya di isi dengan pembukaan oleh ketua taruna Tani Giat Makmur Bapak Rosidi. Beliau sekaligus menjabat sebagai ketua RT Dukuh Tanjungsari RT 13/ 03. Memberikan maksud tujuan mengundang BEM FP untuk menindaklajunti dengan pertemuan pertama dengan Mas Riki selaku perwakilan dari BEM UNS pada bulan sebelumnya. 

Bapak Rosidi juga memberikan tujuan utama dalam mengakses program PHBD Dikti. Tujuanya yaitu meningkatkan kemampuan SDM anggota, keberhasilan dalam bertani dengan cara yang modern, tepat dan terkini, memberikan bantuan, saran, untuk mencapai tujuan tersebut.

Acara Inti

Pada acara inti dibawakan oleh presiden BEM FP UNS. Mereka mengatakan senang terhadap respon dari masyarakat dan kelompok pertanian. Dari presiden BEM maka menanyakan tentang potensi alam yang ada di taruna tani.

Beliau menyampaikan inovasi tentang tanaman organik. Selain itu juga linier juga dengan potensi alam atau lingkungan.  Pertanian organik ada 3 macam
Jenis pertanian organik ada tiga macam
  • Pupuk organik
  • Pestisida organik
  • Pupuk cair organik

Pengajuan program

Berdasarkan pengajuan program dari pihak BEM FP UNS dan taruna tani Giat Makmur maka disepakati untuk mengajukan program pertanian cabe organik. Dalam sistem pertanian yang diajukan akan mencakup aspek penanaman cabe dengan menggunakan pupuk organik serta pestisida organik. Selain itu taruna tani giat Makmur nantinya bisa memproduksi pupuk dan pestisida orgnik. Sehingga taruna tani Giat Makmur nanti bisa menanam tanaman cabe disuplai dengan organik.


Asumsi Dana PHBD

Setelah dilakukan anlisis untuk pengeluaran dana dari pihak BEM FP total pengeluaran dana pengajuan antara lain sebagai berikut:

Mesin pencacah 10 juta total 15 juta. Sisa dari dana yaitu 30 juta yang dialoasikan untuk pengajuan bibit organik. Yang akan rancang. 

Kebutuhan pengajuan PHBD

Perlu dikerjakan dan dikirim oleh ke BEM FP
  • Rengrengan pegeluaran budidaya cabe
  • Strutkur organisasi
  • Tempat yang teduh untuk budidaya

Share:

02 February 2016

Pertemuan Taruna Tani Giat Makmur dengan BEM Fakulas Pertanian UNS

Menindaklajuti program Program Hibah Bina Desa (PHBD) Dikti 2016, Taruna Tani Giat Makmur mengundang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) UNS (03/ 02/ 2016). Dalam kesempatan ini akan membahas program PHBD agar program itu bisa bekerjasama dengan pihak BEM. Diharapkan mendapatkan penjelasan dan prosedur program tersebut. Agar nantinya pihak UNS dapat menjembatani agar terealisasinya program ini. Pada rapat ini dari pihak UNS diwakili oleh Riki Yuliafian Kusmiinanto dari BEM UNS jurusan peternakan. Pada acara ini diawali dengan perkenalan dengan dari mas Rizki dari Ngemplak Boyolali, dilanjutkan dengan perkenalan anggota Taruna Tani Giat Makmur yang dibawakan oleh pembawa acara. 

Sambutan ketua Taruna Tani Giat Makmur

Pada kesempatan ini ketua Taruna Tani Bapak Rosidi menjelaskan sedikit tentang sejarah beridiri Taruna Tani Giat Makmur dengan tujuan peningkatan SDM anak muda, mencapai kesuksesan dibidang pertanian dan perkebunan, dan memiliki agro wisata. 

Diskusi dengan mas Riki 

Pengajuan program PHBD kepada dikti perlu memperhatikan potensi desa lalu dibuat proposal lalu sesuai latar belakang desa mulai dari sumber alam dalam program ini melalui BEM atau organsasi kemahasiswaan. Bisa juga program PHBD diajukan melalui desa binaan pihak BEM FP lalu diajukan.
Salah satu desa yang akan diajukan yaitu desa Kalijambe, Sragen yaitu membuat pupuk organik karena potensi lahan luas akan tetapi ketika kemarau susah  airnya yang telah di bina tahun 2015 oleh BEM FP dan akan diajukan pada tahun 2016 ini.

Potensi tanaman Dukuh Tanjungsari

Bertolak pada potensi alam yang ada di desa Blagung bisa diajukan dalam program ini. Jika telah memilki produksi, pihak UNS bisa membantu pemasaran. Bisa juga dengan melaksanan penearpan tekonologi pengolahan pangan atau hasil pertanian. 

Dalam pertemuan dengan mas Riki dari FP UNS sejumlah program diajukan dan ditampung. Program ini nantinya akan diolah oleh pihak BEM yang nantinya akan dibicarakan lebih lanjut dan akan difollow up pada sekitar minggu depan.  Sejumlah program yang diajukan antara lain penanaman cabe, penanaman jahe, dan agro wisata cipulkan. Selain itu kami dari pihak taruna tani juga terbuka untuk menerima program lain yang mungkin disarankan oleh pihak UNS.  

Diharapkan dengan pada pertemuan selanjutnya sudah ada satu program yang akan diajukan ke Dikti. Dan akhirnya program ini dapat direalisasikan di kelompok tani Giat Makmur.



Share:

17 January 2016

Penyuluhan BP3K Simo ke Taruna Tani Giat Makmur Januari 2016

Pada bulan Januari 2016 ini Kelompok Taruna Tani Giat Makmur mengundang BP3K kecamatan Simo untuk memberikan penyuluhan rutin bulanan. Pada rapat penyuluhan (18/01/2016) ini dihadiri oleh tiga orang yaitu Ibu Rina, Unit, dan Tejo Bayu. 

Sambutan ketua taruna tani Bapak Rosidi

Memberikan semagat menjadi lebih baik sehingga tidak patah semangat dalam mengadakan kegiatan. Mohon saran dalam menjalankan kegiatan tekait tanaman yang dikembangkan terutama tanaman cabe. Mengharap bantuan, masukan, dan ilmu sehingga menjadi taruna tani yang benar-benar menjadi pelopor untuk masyarkat disekitarnya. Selain itu juga mohon saran jenis tanaman apa yang seharusnya ditanam dan bisakah bisa memaksimalkan tanaman yang ada.

Acara Inti penyuluhan dari BP3K

Ibu Rina

Sangat diapresiasi terhadap kegiatan taruna tani. Kalau demplot diawal kurang berhasil itu sudah biasa. Bahkan karena faktor tanaman atau harga yang anjlok. Beliau minta juga walau diawal belum berhasil tetap berusaha kedepanya tetap lebih baik.

Mas Tejo Bayu

Memberikan semangat adalah nomer 1. Bukan dari lembaga, modal, dan pengatahuan. Semangat harus dibangun sejak dini. Sejauh ini tanaman belum mendapatkan ilmu dan teknologi yang menyeluruh. Tidak Semua ilmu dari internat dan buku tidak bisa diterapkan. Direncanakan lagi dari awal dirembuk secara intern. Semangat itu menjadi modal utama. Walau sederhana yang penting berhasil.

Tanya Jawab

  • Taruna tani bisa diperluas, jumlah anggota bisa lebih banyak karena di desa Blagung hanya ada satu. Bahkan menjadi taruna tani tingkat desa. 
  • Tidak hanya hotlikulutra saja tapi bahkan tanaman lain yang dikemhangkan.
  • Bisa menggunakan kas desa untuk uji coba. Sehingga prospek lebih luas. 
  • Dilingkungan pekarangan banyak hama karena terdapat banyak tanaman lebih banyak tanaman lain. Jika di hamparan, resiko juga berkurang karena hama juga dikendalikan
  • Untuk tanaman di Screen house yang sekarang ada keberhasilanya tidak bisa menjamin karena bukan di hamparan terbuka. 
  • Pengurangan sinar bisa menggunakan paranet, bisa memakai yang jenis 70 persen dan 60 persen.
  • Kalau tanaman kurang sinar itu memanjang, tanaman empuk, dan akhirnya mudah terkena penyakit. 
  • Untuk cabe yang sudah ada, cabe di pindah dilahan hamparan. Untuk memaksimalkan cabe bisa pula dengan mengganti dengan ukuran polybag yang berdiameter 50 – 60 cm. Pemberian dapat dilakukan 10 hari sekali dengan dosis tinggi. 
  • Nutrisi dapat menggunakan KNO3 merah (Potasium nitrat) dan ponska atau NPK dengan perbadingan  1:5 kemudian di cairkan. seletah itu Campuran KNO3 merah dan Poska tadi di campur dengan air perbandingan 250ml untuk  10 liter air atau 1 aqua gelas untuk 10 liter air lalu semprot dipangkal batang.
  • Setelah sudah tunas muncul maka bisa menggunakan KNO3 putih dan ponska dengnan komposisi yang sama.
  • Kunci sukses bertani yaitu bisa produksi yang sebesar-besarnya. Tidak usah memikirkan soal harga jual.
  • Untuk menanam cabe atau terong-terongan bisa menggunakan benih import made in korea, japan, taiwan: hot chili, 
  • Kalau bisa taruna tani punya hamparan

Terkait seledri

Masukkan dari Pak Tejo Bayu untuk tanaman seledri Giat Makmur

  • Tempat kurang panas
  • Kalau kurang dapat menyebabkan mudah terkena penyakit
  • Media tanam sama dengan holtikultura yang lain.
Share:

Sekretariat

Sekretariat
Alamat: Jl. Simo - Kacangan KM. 06 Dk, Tanjungsari RT 13/ 03 Desa Blagung, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali

HP: 0852 0075 6845

Facebook