Kelompok taruna tani Giat Makmur pada hari senin, 7 Desember 2015 mengundang BP3K untuk memberikan penyuluhan terkait dengan tanaman cabe dan holtikulutra lainya. Penyuluhan ini memang telah diagendakan pada rapat pembentukan taruna tani Giat Makmur pada tanggal 9 November 2015 lalu dan ditentukan untuk mengadakan pertemuan setiap sebulan sekali pada awal bulan setiap hari senin. Pada pertemuan tersebut dari pihak BP3K terdiri dari dua orang Pak Tejo Bayu dan Bu Rina selaku penyuluh kecamatan Simo mengunjungi lokasi penanam terlebih dahulu untuk mengetahui perkembangan tanaman kami, tempat budidaya, kendala tanaman, media tanam dan lain sebagai. Lalu dilanjutkan dengan penyuluhan yang kami rangkum dalam Notulen rapat yang akan kami jelaskan dibawah ini.
Notulen rapat
Pertemuan antara taruna tani Giat Makmur dan BP3K kecamatan Simo disusun secara santai tapi tetap formal, pada acara tersebut di buka oleh pembawa acara, sambutan dari ketua taruna tani sekaligus sebagai ketua RT 13 Bapak Rosidi, acara inti yang di isi oleh Bapak Bayu Tejo dan Bu Rina lalu sesi tanya jawab dan penutup.
Sambutan dari ketua Bapak Rosidi
Bapak Rosidi menyampaikan perlunya penginkatan SDM anak muda dan karang taruna dukuh Tanjun Sari RT 13/ 03 terutama di sektor pertanian karena lokasi dukuh yang barada di dekatt sungai, sehingga tidak kekurangan air bahkan saat musim kemarau.
Gagasan sektor pertanian ini adalah sebagai upaya pemanfaatan lingkungan sempti atau pekarangan rumah sehingga sistem tanam polybag adalah sebagai sebuah upaya bercocok tanam holtikultura yang mudah, tepat dan praktis.
Sejarah pendirian taruan tani Giat Makmur pada awalnya masih berusaha mencari bentuk yang tepat. Karena pada awalnya dicetuskan oleh karang taruna Ristansari di dukuh Tanjung Sari RT 13/03 untuk meningkatkan perekonomian, lalu di dirikanlah komunitas holtikulta untuk menanam cabe. Pada akhirnya setelah berkonsultasi dengan pihak desa dan stake holder terkait bertemu dengan Dinas pertanian dan BP3K Simo. Setelah itu secara formal dibentuklah taruna tani Giat Makmur pada tanggal 9 November 2015.
Dalam pengembangan budidaya cabe pihak taruna tani sangat menyadari bahwa, semua anggota tidak memliki basik di bidang pertanian, sehingga pencapaian yang selama ini sudah berjalan selama tiga bulan sudah maksimal atau belum tidak bisa dinilai sendiri dari pihak taruna tani. Maka, diperlukan masukan, saran, dan solusi dari BP3K Simo, karena kita menyadari sejauh ini ilmu hanya bersifat meraba, hanya dari buku, internet, dan baru sekali pertemuan dengan BP3K dan Dinas Pertanian Simo saat pembentukan. Sehinga taruna tani belum pada pola atanam yang tepat.
Perlu ditekankan bahwa tujuan pendirian taruna tani adalah untuk meningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) generasi muda di Tanjung Sari RT 13/03 bukan sekedar mencari bantuan dana dari pemerintah atau pihak terkait tetapi untuk belajar bertani, berogranisasi, pemanfaatan lingkungaan, menjadi pribadi yang ahli dalam bindang pertanian walau basic kita bukan dari bidang pertanian.
Pertama – tama beliau menyampaikan terimakasih kepada ketua taruna tani Giat Makmur atas sambutannya dan sangat senang karena di era sekarang ini masih ada generasi muda yang masih meminati dibidang pertanian, terlebih sektor petanian hanay dilakukan oleh mereka yang berumur diatas 40 tahun dan jarang anak muda yang mau terjun. Seringkali generasi muda menganggap pertanian identik dengan kepepet, kalau tidak kepepet tidak akan bertani.
Sebenarnya pertanian memiliki peluang besar terutama peluang bagi yang mau terjun di bidang pertanian. Terlebih kita bisa mengakses informasi lebih mudah dengan melalui internet, hp, buku, dan lain sebagainya. Sekarang bisa berkonsultasi dimana saja tanpa harus tanya ke mantri tani.
Terkait kesulitan teknis apapun yang dialami selama ini Bapak Tejo berusaha menjawab atau sharing sama halnya yang lain Bapak Tejo juga petani. Basik dari keluarga tani maka juga menekuni pertanian, dan pendapatan dari usaha tani sudah lumayan, serta bertani hanya dari berkaca/ belajar dari teman lain. Alasan lain yaitu, melihat teknis tani apa yang bisa menghasilkan, maka dapat berbudidaya dengan nilai ekonomi tinggi, nilai fluktuasi tinggi dan cepat. Contoh lombok, memiliki produk perntainan tinggi, setiap jam harganya berubah. Jadi lebih memiliki kontak ke penjual. Untuk penanaman cabe diperluakan periode tanam 5 kali dengan 3 kali gagal, 2 kali berhasil sudah bisa nutup bahkan untung.
Gagasan sektor pertanian ini adalah sebagai upaya pemanfaatan lingkungan sempti atau pekarangan rumah sehingga sistem tanam polybag adalah sebagai sebuah upaya bercocok tanam holtikultura yang mudah, tepat dan praktis.
Sejarah pendirian taruan tani Giat Makmur pada awalnya masih berusaha mencari bentuk yang tepat. Karena pada awalnya dicetuskan oleh karang taruna Ristansari di dukuh Tanjung Sari RT 13/03 untuk meningkatkan perekonomian, lalu di dirikanlah komunitas holtikulta untuk menanam cabe. Pada akhirnya setelah berkonsultasi dengan pihak desa dan stake holder terkait bertemu dengan Dinas pertanian dan BP3K Simo. Setelah itu secara formal dibentuklah taruna tani Giat Makmur pada tanggal 9 November 2015.
Dalam pengembangan budidaya cabe pihak taruna tani sangat menyadari bahwa, semua anggota tidak memliki basik di bidang pertanian, sehingga pencapaian yang selama ini sudah berjalan selama tiga bulan sudah maksimal atau belum tidak bisa dinilai sendiri dari pihak taruna tani. Maka, diperlukan masukan, saran, dan solusi dari BP3K Simo, karena kita menyadari sejauh ini ilmu hanya bersifat meraba, hanya dari buku, internet, dan baru sekali pertemuan dengan BP3K dan Dinas Pertanian Simo saat pembentukan. Sehinga taruna tani belum pada pola atanam yang tepat.
Perlu ditekankan bahwa tujuan pendirian taruna tani adalah untuk meningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) generasi muda di Tanjung Sari RT 13/03 bukan sekedar mencari bantuan dana dari pemerintah atau pihak terkait tetapi untuk belajar bertani, berogranisasi, pemanfaatan lingkungaan, menjadi pribadi yang ahli dalam bindang pertanian walau basic kita bukan dari bidang pertanian.
Inti acara oleh Pak Tejo Bayu
Bapak Tejo menyampaikan sedikit tentan profile nya. Beliau dari kecamatan Sambi dengan nama lengkap Tejo Bayu, telah bekerja di BP3K Simo sejak 2012, tadinya di BP3K kecamatan andong 2007.Pertama – tama beliau menyampaikan terimakasih kepada ketua taruna tani Giat Makmur atas sambutannya dan sangat senang karena di era sekarang ini masih ada generasi muda yang masih meminati dibidang pertanian, terlebih sektor petanian hanay dilakukan oleh mereka yang berumur diatas 40 tahun dan jarang anak muda yang mau terjun. Seringkali generasi muda menganggap pertanian identik dengan kepepet, kalau tidak kepepet tidak akan bertani.
Sebenarnya pertanian memiliki peluang besar terutama peluang bagi yang mau terjun di bidang pertanian. Terlebih kita bisa mengakses informasi lebih mudah dengan melalui internet, hp, buku, dan lain sebagainya. Sekarang bisa berkonsultasi dimana saja tanpa harus tanya ke mantri tani.
Terkait kesulitan teknis apapun yang dialami selama ini Bapak Tejo berusaha menjawab atau sharing sama halnya yang lain Bapak Tejo juga petani. Basik dari keluarga tani maka juga menekuni pertanian, dan pendapatan dari usaha tani sudah lumayan, serta bertani hanya dari berkaca/ belajar dari teman lain. Alasan lain yaitu, melihat teknis tani apa yang bisa menghasilkan, maka dapat berbudidaya dengan nilai ekonomi tinggi, nilai fluktuasi tinggi dan cepat. Contoh lombok, memiliki produk perntainan tinggi, setiap jam harganya berubah. Jadi lebih memiliki kontak ke penjual. Untuk penanaman cabe diperluakan periode tanam 5 kali dengan 3 kali gagal, 2 kali berhasil sudah bisa nutup bahkan untung.
0 komentar:
Post a Comment