Pemanfaatkan limbah ternak berupa urine sapi sebagai bahan dasar pembuatan pupuk orgnik cair, yang juga bisa untuk mencegah serangan hama tanaman. Cara pembuatannya tidak sulit, hanya melalui proses fermentasi yang sederhana dan dicampur sejumlah empon-empon, urine sapi dapat dipetik manfaatnya untuk menyuburkan tanah.
Empon-empon yang dimaksud adalah kencur, kunyit, jahe, lengkuas, temu ireng, daun sambiloto. Yang semuanya ditumbuk halus terlebih dulu sebelum dicampurkan ke dalam cairan urine sapi, dan dicampurkan pula parutan nanas busuk. Untuk pembuatan pupuk cair organik dibutuhkan setidaknya 100 liter urin sapi. Kapasitas 100 liter tersebut diperkirakan diperoleh dari 8-9 ekor sapi dalam sehari. Agar proses menampung urin mudah dilakukan, dibutuhkan instalasi khusus pembuangan limbah ternak secara permanen. Dengan begitu, urin sapi secara otomatis bisa tertampung dalam wadah yang telah disiapkan.
Sedangkan kasiat pupuk organik cair dari limbah sapi, lanjutnya selain menyuburkan tanaman juga mampu menghalau hama. Sehingga tentunya berpotensi mempertebal keuntungan petani, karena biaya operasional perawatan tanaman menjadi lebih sedikit.
Selama ini masih jarang penggunakan urine sapi sebagai pupuk padahal urine sapi memiliki prospek yang bagus untuk diolah menjadi pupuk cair karena mengandung unsur-unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman secara lengkap seperti N, P, K, Ca, Mg yang terikat dalam bentuk senyawa organik.
Urine sapi yang paling baik untuk diolah menjadi pupuk cair adalah urine sapi murni segar (kurang dari 24 jam) yang belum bercampur dengan cemaran lain yang ada dalam kandang. Dalam pembuatan pupuk urine, setiap 100 liter urine sapi segar membutuhkan bakteri pengurai yang berupa produk PROJO Tani sebanyak 1 liter dan molases atau larutan gula sebagai energi bakteri sebanyak 1 liter.
Bahan
Cara Pembuatan
Empon-empon dimasukkan kedalam drum yang telah berisi Urine Sapi murni. Tetes dan EM4 Pertanian lalu dicampurkan kedalam adonan Urine dan empon-empon tersebut sambil diaduk-aduk sampai homogen/rata (lebih kurang setengah jam). Drum ditutup dengan rapat, difermentasi selama 14 hari. Selama proses fermentasi, diaduk setiap hari 2 kali (pagi dan sore hari). Setelah 14 hari fermentasi selesai, Urine Sapi Plus dapat digunakan sebagai Pupuk atau Pestisida Cair sesuai dasis penggunaan.
Dosis yang dapat digunakan adalah :
- Dosis Untuk Pupuk Cair, 250 ml Urine Sapi Plus dicampur dengan 14 liter air bersih, disemprotkan pada seluruh bagian tanaman.
- Dosis Untuk Pupuk Cair Pestisida, 400 ml Urine Sapi Plus dicampur dengan 14 liter air bersih, disemprotkan pada bagian tanaman yang terkena hama.
Modul Pembuatan kompos dengan judul modul "Teknologi Pengolalah Limbah" sampaikan oleh TIM
Jatikuwung Innovation Center (JIC) Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 2016 pada kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos di Taruna Tani Giat Makmur hari Minggu, 24 April 2016 jam 13.00 hingga selesai.